Bahagia dalam penderitaan
( Matius 5 : 10-12)

Pendah : Saudara-saudaraku yang terkasih…pagi ini kita akan bicarakan tentang penderitaan orang Kristen. Walaupun menderita tapi masih senang dan Happy. Saya berkata ikut Tuhan jangan mau enaknya saja. Bagamanapun juga panggilan kita tidak hanya sebagai murid tetapi juga tutrut penderitaaan seperti seorang prajurit Kristus. (2 tim 2:3)
Umur manusia yang 70-75 tahun suka atau tidak suka, mau tidak mau isinya penderitaan. dan penderitaan itu realita. Kalau tidak mau menderita ya mati saja tetapi mati diluar Tuhan lebih akan menderita.
Jika kita renungkan  seharusnya kita sebagai pengikut kristus tidak lagi mengalami penderitaan karena semua penderitaan itu dari yang biasa-biasa sampai yang luar biasa telah ditanggung Dia di atas kayu salip. Seharusnya hidup kita ini makmur, sehat, tidak pernah sakit Tetapi mengapa sampai sekarang Allah masih mengizinkan penderitaan itu terus terjadi dan  dimanakah Allah ketika penderitaan itu terjadi ?
Penyebab penderitaan
1. Kita menderita karena kita hidup di dunia yang terkutuk dimana dosa memerintah hati manusia. 2. Kita menderita karena kebodohan kita sendiri. Kita menuai apa yang kita tabur (Galatia 6:7-9). 3.Kita bisa menderita penganiayaan karena iman yang kita miliki khususnya bila kita menderita karena membela kebenaran alkitabiah, yakni menderita akibat kebenaran (2 Timotius 3:12).
Tujuan dan maksud Allah mengizinkan penderitaan.
1.Menyatakan kasihNya   IBR 12:6
Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak Cat. ketika Allah menghajar dan menyesah kita bukan berarti sifat kasihnya Allah itu hilang, bukan berarti Allah tidak peduli lagi dengan kita tetapi malah sebaliknya karena Dia mengashi kita dan dia  juga harus menerapkan kedisiplinannya.Apa maksud Rasul Paulus dengan kata menghajar dan menyesah ? Kata “Menghajar” Yun” paideu,ei (Paideuei)dari kata dasar paideu,w artinya mendidik, menuntun, menegorKata “ Menyesah” Yun”mastigai,” ( Mastigai) dari kata dasar mastigo,w ( Mastigo) artinya mencambuk, menghukum. Ada 2 jenis penyesahan atau Cambukan zaman Tuhan Yesus.
1.Penyesahan Ala orang Yahudi : yaitu cambuk yang terbuat dari kulit, yang dicambukkan pada dada dan bahu. Dicambukkan sebanyak 39X atau 40 kurang satu. Jumlah cambukan disesuikan dengan kesalahan.ex. Rasul paulus mengalami cambukan 5 Kali tanpa kesalahan apapun.39X5=……2. Penyesahan ala orang Romawi, yang jauh lebih sadis yaitu dilakukan dengan tidak terbatas, biasanya dicambukkan utuk para penjahat.
Jadi maksud Allah mengizinkan penderitaan itu terjadi karena
-          kita sebagai anak yang dikasihi-Nya dan
-          kasih itu  mendidik, menuntun, menegor, mencambuk agar kita menjadi anak-anak yang dewasa dan mengerti kehendak Tuhan serta mengalami kebahagiaan kekal.
2. MENIMBULKAN PENGHARAPAN KEPADA-NYA ROMA 5:3-4
Penderitaan……Ketekunan…..Tahan Uji…….PENGHARAPAN
TUHAN mengizinkan penderitaan secara fisik atau rohani terjadi tujuannya adalah agar kita selalu berharap kepadanya sebagai Allah yang membentuk dan pecipta kita. Penderitaan bisa dalam bentuk kanker atau sakit tenggorokan. Penderitaan bisa berbentuk sakit penyakit atau kehilangan seseorang yang Anda kasihi. Penderitaan bisa berbentuk kegagalan hidup atau kekecewaan dalam pekerjaan atau dalam studi. Penderitaan bisa berbentuk gosip yang beredar ditempat Anda bekerja atau digereja Anda yang merusak reputasi Anda yang membawa kesedihan dan kecemasan.”1 Penderitaan bisa berbentuk sesuatu gangguan yang paling kecil seperti digigit nyamuk hingga seperti berada di kandang singa seperti Daniel.
Bandingkan dengan Mazmur 119
Sebelum kesusahan
Menyimpang dan tidak perduli (ayat 67a
Selama kesusahan
Belajar dan bertobat (ayat 71, bandingkan juga ayat 59)
Selama kesusahan kita perlu:
(1) Mengetahui penyebabnya sebisa mungkin (Apakah karena sesuatu yang saya perbuat?)
(2) Mengetahui maksudnya (Apa yang ingin Allah inginkan bagi hidup saya dan orang lain?)
(3) Menentukan penyelesaiannya (Cara yang diinginkan Allah dalam menghadapinya?)
Setelah kesusahan
(1) Menyadari dan berubah (ayat 67b, 97-102)
(2) Kelegaan dan penilaian (ayat 65, 72)

3.      MEMBUKTIKAN KEMURNIAN IMAN 1 PETRUS 1:6-7.
 untuk membuktikan segala sesuatu, apakah barang tersebut murni atau palsu perlu pengujian. Daniel 1: 5-8 “ Imannya tidak digoyahkan oleh Makanan”.Daniel 3:17-18 “ Iman Sadrak Cs wlaupun tidak ditolong tetap tidak mau menyembah” Ex. Ikut Tuhan itu seperti janji suami istri….suka maupun duka. Cat. Iman merupakan anugerah Allah dan merupakan untuk kita diselamatkan. Dan dalam iman perlu ujian. Percaya….mengaku…..menerima Ex. Zaman sekarang segala sesuatu dapat dipalsukan: Uang Palsu, Beras campur plastic, HP palsu, rambut palsu, alis palsu….sampai Gigi Palsu
 Demikian juga kesengsaraan atau penderitaan, kesulitanlah yang  akan menguji apakah imanmu itu murni atau palsu.Bagaimana cara melihat apakah murni atau palsu ?
Ketika sedang digosok
-          Sesama….manusia menajamkan sesamanya amsal 27:17.
Ex. Istri menajamkan suaminya, jemaat mengasah pelayan Tuhan.
-          Keadaan lingkungan.
Ex. Berkumpul dengan orang yang malas menjadi malas, kumpul dengan orang yang Rajin ikut Rajin.
Kesimpulan ;
Penderitaan adalah suatu yang bahagia (Ibrani 11:25-26). Penderitaan diijinkan Tuhan untuk terjadi dengan maksud tujuan tertentu (Kis.9:16;IPtr. 2:20-21). Penderitaan bersifat sementara (I Ptr. 5:10). Penderitaan selalu diakhiri dengan berkat (Mat. 5:10-12; Mat 19:29; II Tim. 2:12). Yesuspun menderita, Yesus adalah mesias yang menderita sebelum Ia menjadi raja segala raja (Fil. 1:5-10).


-            

0 Response to " "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel